29
Oktober


           “Danther dan… Iruther,” ucapku, “apa artinya?”
          Aku menoleh ke arah Pak Gaspar yang ku sadari sudah pergi dari tempatnya berdiri tadi lalu kembali dari sebuah rak. Di tangannya terdapat dua buah buku, lalu disodorkannya padaku.
         “Lebih baik kau mencari tahu sendiri. Aku sudah memilah buku yang berkaitan dengan apa yang kita bahas ini.”
        Aku menerima buku-buku bersampul kulit itu. Sedikit tergetar oleh luapan senang akan mengorek informasi dari buku yang terjaga di dalam ruangan rahasia. Buku ini tentunya berharga hingga tidak di taruh sembarangan di perpustakaan.
          Aku tersenyum pada Pak Gaspar. Tatapanku menyiratkan kesenangan.
        “Kurasa kau perlu ruangan sendiri. Aku akan menunggumu di luar, kalau-kalau ada yang berkunjung, lanjut Pak Gaspar dan memberi batu Oyra juga obor yang tadi dibawanya lalu menuju kembali ke terowongan yang gelap. Aku tahu Pak gaspar menyadari kebiasaanku yang lebih suka membaca tanpa di ganggu seseorang. Padahal, aku juga tahu jika jam segini nyaris tidak ada orang yang berkunjung ke perpustakaan. Mungkin hanya satu-dua bangsawan yang datang sekedar mengecek sesuatu di beberapa buku. Cendikiawan memang tidak terlalu mendapat tempat di kerajaan ini. Entah di kerajaan lain.
          Saat hendak mengembalikan batu Oyra tersebut, salah satu ujungnya bercahaya. “Apa sudah waktunya batu ini bersinar kembali?” pikirku singkat. Segera kukembalikan batu tersebut karena aku sudah tidak sabar ingin mengetahui apa yang Pak Gaspar ketahui tentang ruangan ini. Kuletakkan obor pada gantungannya di dinding dimana ada sebuah kursi baca panjang di bawahnya. Lalu berusaha menyamankan diri di kursi tersebut.
       Kuteliti kedua buku tersebut. Keduanya terbungkus sampul kulit yang sama. Buku pertama tampak seperti kamus, dengan tulisan ‘Bahasa Kuno Perbintangan’ pada halaman depannya. Dan buku kedua… hmm… ‘The Conquerors.’ Para Penakluk? Apa ini berkaitan dengan penaklukan-penaklukan yang di lakukan di masa lampau? Sepertinya ini lebih menarik di banding menghafalkan perbendaharaan bahasa baru.
        Aku pun memilih untuk membaca buku kedua. Kubuka halaman pertama dan mulai membaca…
***

0 komentar:

Posting Komentar