20
Maret

Jum'at 20 Maret kemarin gue lanjut donk yaa konsul kedua di ERHA Clinic Samarinda. Biarpun hujan dan mobil dipakai jadi terpaksa naik motor bertiga dengan mama dan adik gue yg paing kecil, teteup nekat nerjang ke ERHA. Hahahhaha... Niat banget. Soalnya besok (hari ini) Nyepi dan libur, dr. Vera juga cuma praktek sampai sabtu. Kalau nunggu senin takut ada halagan lagi. Jadi yah... lanjut aja ya.

Setelah ambil nomor antrian registrasi, gak lama langsung dipanggil naik ke ruang tunggu lantai dua. Mungkin karena hujan dan masih waktu sholat Jum'at, jadi masih sepi. Cuma nunggu satu orang di lantai dua, gue sama mama langsung konsul ke dr. Vera. Mama sama gue ada ditambah satu krim lagi buat pagi, siang, sore. Di konsul sebelumnya gue yakin rasanya gak disuruh pakai di siang, cuma pagi, sore, dan malam. Tapi kali ini dr. Vera nyuruh pakai pagi, siang, sore, dan malam. Okeh... ikut ajalah. Tapi kayaknya kalau gue pakai krimnya agak siangan (kalau bangun kesiangan :p), gue pakai 2 kali aja deh sehari.

Gue bilang kalau jerawat udah gak muncul lagi. Kalaupun muncul, habis dikasih krim gak lama kempes. Dr. Vera ngeraba muka gue sambil bilang, "masih kurang halus yah. masih ada komedo-komedonya" (hiks). Sempat nanya, kenapa kulit muka gue jadi kering. Kata dr. Vera, gue harus pakai krimnya tipis-tipis aja (gue selalu pakai tipis kok) dan kalau cuci muka gak usah lama, jangan sampai berbusa. Kayaknya gegara gue cuci mukanya kelamaan kali ya, jadi cepat kering. Dr. vera juga bilang, semua bahan yg diresepkan ke gue bikin kering muka.

Oke, ada lagi yang beda dikonsul kedua. Selain gak diresepkan obat minum lagi, gue sama mama disuruh peeling. Mama Micro-Peeling yang berfungsi untuk mengecilkan pori-pori wajah dan gue Acne-Peeling yang berfungsi untuk menghilangkan flek-flek hitam bekas jerawat dan melunakkan komedo-komedo.

Selesai konsul, turun ke resepsionis dan bayar di cashier untuk konsul dan krim tambahan sama krim yang sudah habis. Kita juga daftar untuk antri peeling. Selesai di daftarkan, disuruh naik ke lantai 3 (naik-turun bikin langsing kok :') Di ruang tunggu lantai 3, agak nunggu lama baru gue dipanggil. Tapi gak sama mama gue, tapi sama cewek yang kira-kira seumur gue. Mungkin dipasangkan dengan yang peelingnya sama. Masuk ke ruangan, ada dua bed dengan alat-alat canggih dan 3 mbak2 yang bertugas. Cewek di bed sebelah ternyata baru peeling kedua dan gue pertama kali.

Proses peeling, muka kita dicuci bersih, dikeringkan, terus ditotol-totol dengan kapas, gak tau apa yang ditotol2kan. Agak lama didiamin. Udah nebak-nebak kenapa didiamkan lama, ternyata nunggu dr. Vera jeda konsul untuk ngoleskan krim peeling (padahal mbak2 tadi juga yang nyampurkan bahan peeling). Sebelum dioleskan, dijelaskan step-step krim pasca peeling. Selesai dioleskan, dikasih cotton bud untuk ditusuk-tusukkan ke muka kalau kerasa gatal, tapi jangan digosok.

Abis hujan2an, ruangan ber-AC, ditambah lagi muka dikipasin dengan kipas di samping bed. Wuihh... dingiiinnn. Kipas itu gunanya untuk mengurangi rasa gatal dan gak nyaman saat nunggu proses peeling. Peelingnya didiamkan laaaammaaaa banget. Mau tidur takutnya kebablasan. Harusnya gue pasang earphone, menghibur diri sambil dengerin musik.

Kira-kira 30 menit menunggu dalam diam sembari dengerin mbak2 di ruangan ngegosip, alarmnya bunyi, kemudian kapas di mata di lepas dan muka gue dicuci. Duh... mbak yang nanganin beda sama mbak yang sebelumnya cuci muka gue. Mbak sebelumnya lembut, yang ini ranggas (agak kasar), kayak gak sabaran gitu. Setelah dikeringkan dan dikasih krim, gue selesai sebelum cewek di sebelah gue (ternyata mbak lembut sebelumnya tukaran nanganin dia).

Setelah nunggu mama di peeling (kayaknya lebih lama dari gue). Turun ke resepsionis tiba-tiba udah rame bingit. Setelah bayar peeling, tinggal nunggu nama dipanggil, ke meja ujung untuk ngambil resep dan dijelaskan lagi tata cara pakainya.

oke, berikut resep dan total-an yang harus dikeluarkan:

Perawatan Pasca Peeling (digunakan selama 3 hari setelah peeling, Jum'at malam s/d Minggu)

Pagi/Siang/Sore

  • Cuci Muka dengan ACSBP (masih ada, gak beli dulu)
  • Moisturizer dengan AMG2 (masih ada, gak beli dulu)
  • Foundation/Sunscreen dengan AF3 (tinggal dikit, jadi beli)

Malam

  • Cuci Muka dengan ACSBP
  • Moisturizer dengan AMG2
Kembali ke Perawatan Sebelumnya (setelah Perawatan Pasca Peeling)

Pagi/Siang/Sore

  • Cuci muka dengan ACSBP (Acne Cleansing Scrub with Benzoil Peroxide)
  • Oleskan krim AMG2 (Acne Moisturizer Gel 2) 15gr
  • Oleskan krim AF3 (Acne Foundation 3) 15gr ... Rp 54.500,-
  • Oleskan krim AF2 (Acne Foundation 2) 15gr ... Rp 79.500,-
note: antara pengolesan krim beri jeda 2-3 menit agar krim sebelumnya meresap

Malam

  • Cuci muka dengan ACSBP
  • Oleskan krim AG2 (Acne Gel 2) 15gr ~ masih banyak, gak beli dulu
  • Oleskan krim AFT* (Acne Face Treatment) 15gr ~ masih banyak, gak beli dulu
note: antara pengolesan krim beri jeda 2-3 menit agar krim sebelumnya meresap
*untuk AFT hanya daerah pipi ke bawah, gak perlu dioleskan di dahi.

Peeling
Acne Peeling ... Rp 350.000,-

Konsultasi Dokter ... Rp 120.000,-

========================================================================
Total                            Rp 604.000,-


Konsul berikutnya 2 bulan lagi kalau gak ada komplain. Tapi peelingnya sekali sebulan selama 3 kali, jadi bulan depan tetap ke ERHA untuk peeling.

Ok... See next progress... ;)

06
Maret

This recipe originally by Colatta

Nemu resepnya udah lama. Waktu itu mama beli bahan kue banyak banget di toko bahan kue langganan untuk kue kering yang mau dijual pas lebaran. Gue nemenin mama belanja, trus ngeliat resepnya di tempel gitu di dinding toko. Karena tertarik, minta "ada gak resepnya lagi?", mama yang nanyakan ke kasirnya. Eh... dikasih.

Berikut bahan dan cara membuatnya (diedit dikit):

Bahan Cangkang :
Colatta Compound Milk 500 g

Bahan Cream :
Colatta Compound Dark 250 g
Susu Segar                  100 ml
Glukose                        25 g
Mentega tawar              25 g
Rum                             40 ml



Membuat Cangkang :

  1. Poleskan Colatta Compound Milk pada cetakan coklat dengan menggunakan kuas (dilelehkan dulu coklatnya dengan di-tim).
  2. Biarkan mengering. Lakukan dua sampai tiga kali. Biarkan cangkang tetap dalam cetakan coklat.
Membuat Cream :
  1. Panaskan susu segar, lalu tuang ke dalam potongan-potongan Colatta Compound Dark. 
  2. Tambahkan glukose sambil diaduk hingga coklat leleh dengan rata. 
  3. Masukkan mentega tawar dan rum (rum sebagai pilihan).
  4. Aduk perlahan hingga merata dan lembut.
Penyelesaian :
  1. Isikan Cream ke dalam Cangkang.
  2. Tutup kembali dengan Colatta Compound Milk.
  3. Ratakan dan Rapikan.
  4. Masukkan ke dalam freezer + 5 s/d 10 menit.
  5. Keluarkan coklat dari cetakan.


Tips :
Setelah beberapa kali mencoba, gue dapat beberapa tips untuk memudahkan atau mengkreasikan sendiri dari resep yang ada. Yah... kita gak harus kaku dengan resep kan (Ceilahh... sok koki gue)
  • Tips dasar lelehkan coklat: always potong kecil-kecil biar cepat leleh.
  • Gue ngolesin ke cangkangnya gak dua sampai tiga kali, cukup sekali. Kalau pingin tebel, bisa diulang tapi ribet.
  • Gue gak pernah pakai rum, hasilnya tetap oke.
  • Cuma di percobaan pertama gue pakai glukose. Udah manis kok tanpa glukose (menurut gue).
  • Pernah nanya Farah Queen lewat Twitter dan dibalas (sumpah gak boong). Gue nanya, "saat membuat praline, kalau gak ada susu segar bisa diganti dengan apa?" Trus dibalas sama Farah Queen, "bisa diganti dengan Whipped Cream." Akhirnya sampai sekarang gue pakai Whipped Cream. Secara di kota gue gak ada jual susu segar. Adanya kemasan kayak ultra milk. Takut aja hasilnya beda kalau pakai susu UHT gitu.
  • Kalau pakai Whipped Cream untuk pengganti susu segar, pas di-mixer gak usah sampai kental banget, cukup tercampur antara bubuk sama airnya sampai agak kental. Pas gue coba, sekitar 2 menit lah dengan mixer kecepatan tinggi (jangan dijadikan patokan).
  • Untuk bahan cangkang gak mesti coklat compound milk, bisa pakai macam-macam coklat yang dijual di pasaran. Seperti coklat rasa strawberry, rasa mint, rasa mocha, dll.
  • Enak juga bahan cangkangnya dicampur dengan bahan lain, seperti bubuk green tea. Terakhir gue campur dengan bubuk kopi karena lupa beli coklat rasa kopi buat cangkang.
  • Bahan cream-nya juga bisa dicampur kacang yang dipotong kecil-kecil (bisa juga kacang untuk cangkang). Atau mengganti Cream dengan selai.
  • Kalau bisa pakai coklat compound. Eksperimen terakhir pakai coklat Cadburry untuk cangkang, coklatnya lama keras dan begitu dibiarkan di suhu ruang langsung leleh. Percuma dibentuk karena begitu diambil pakai tangan blenyek gitu :'( Yah... emang karakter coklat Cadburry begitu. Rasanya juga lebih Yuuummyyy dibandingkan pakai coklat compound.
  • Kalau coklatnya susah dilepas, tandanya belum keras semua. Masukkan lagi dalam freezer.
  • Begitu selesai, cuci peralatan dengan air hangat, lebih mudah lepasin sisa coklatnya.
After filled with Cream
Jangan pakai Cetakan Jelly gini yak :P

The Result

Chocolate... Chocolate... Chocolate





Sekian... Tunggu resep selanjutnya. Hoho...

Credit : Colatta Recipe

04
Maret

Well... Ini adalah postingan singkat tentang first impression between ERHA and Estetiderma (located in Samarinda).

Di ERHA, seperti postingan sebelumnya:

  1. Gak boleh peeling dulu di awal.
  2. Sepertinya lebih bergantung pada hasil krim.
  3. Ada obat minum (Doxy Plus) yang merupakan antibiotik untuk jerawat.
  4. Ruangannya bersih.
  5. Dokternya kurang informatif. Jelasinnya kilat. Gak jelaskan tentang keseharian yang perlu di rubah, seperti pola makan, cara baik ngolesin krim, dll. Kayaknya dianggap semua sudah tau atau ngerasa gak ngaruh keseharian kita sama perawatan yang dijalanin.
  6. Botol sabun cuci mukanya (ACSBP) pakai tabung agak pendek gitu, jadi sering susah dikeluarkan isinya, musti ditekan-tekan banget.
  7. Sabun mukanya pakai yang scrub. Agak ragu juga karena pernah baca artikel yang menjelaskan kalau jerawatan jangan pakai sabun cuci muka berscrub, nanti tambah parah dan meradang.
  8. Cukup atraktif dengan lembar keterangan cara pakai, ada gambarnya.
  9. Mendukung go green dengan memakai paper bag. Ini yang gue dukung banget.

Sementara di Estetiderma, gue tulis yang masih diingat. Secara perawatannya udah dua tahun yang lalu kalau gak salah :P dan gue gak ada posting tentang perawatan di Estetiderma.
  1. Perawatan pertama langsung peeling.
  2. Untuk menghilangkan jerawat dan bekas-bekasnya, lebih bergantung pada peeling setiap 2 minggu sekali. Krim sepertinya hanya membantu mencerahkan wajah dan mencegah flek-flek hitam bekas jerawat kembali.
  3. Gak pakai obat minum.
  4. Ruangannya agak kurang terawat. Waktu peeling ada sarang laba-labanya gitu di lampu penerangan dekat ranjang (pas dekat muka). Peeling selanjutnya masih ada, selanjutnya lagi masih ada, selanjutnya lagi... Oke, kesimpulannya gak dibersihkan baik-baik.
  5. Botol cuci mukanya enak ditekan.
  6. Dokternya cukup informatif. Kalau ditanya gak terkesan buru-buru kayak mau nyudahi pembicaraan. Dikasih tau untuk sebisa mungkin jangan makan mie (sampai sekarang gue makan mie cuma sebulan sekali), kurangi makanan yang digoreng, jangan sama sekali sentuh muka, ketika ngoleskan krim kalau bisa pakai cutton bud atau kalau pakai tangan sebelumnya harus dicuci dengan bersih, setelah cuci muka langsung dikeringkan dengan tissue supaya mukanya gak jadi kering (kebiasaan sampai sekarang), dijelaskan kalau perawatannya emang agak lama karena ngelupasin kulitnya satu persatu sehingga flek-flek hitamnya mulai menipis.
  7. Boleh pakai bedak dari Estetiderma atau beli sendiri di luaran. Tapi bedak lain cuma boleh bedak tabur Marcks, karena bedak itu paling sedikit campuran macam2nya. Bahkan bedak bayi pun gak boleh.
  8. Dikasih tabir surya, kalau keluar rumah setiap 2 jam dioleskan supaya flek hitamnya berkurang. Setiap setelah wudhu pun dioleskan kembali.
  9. Selain peeling, yang dikasih hanya: tabir surya (untuk muka berminyak), gel jerawat (hanya untuk jerawat batu dan jerawat radang), krim malam, nutrisi (hanya dipakai 5 hari setelah peeling), dan sabun cuci muka tanpa scrub.
  10. Konsul hanya di awal saat pertama kali datang. Tapi yang peeling langsung dokternya.
Saat perawatan di Estetiderma, muka jadi putiiihhh banget, tapi putih berseri gitu. Jerawat sesekali aja muncul kalau mau datang bulan. Teman-teman di kampus juga pada bilang berubah (ohohoho). Berhenti karena mendadak subsidi ortu berhenti. Hiks... hiks... hiks...

Sekarang nyoba dulu di ERHA. Lihat yang mana yang lebih cocok. Hohohohohoho...

04
Maret

Oke... Mari hidupkan blog yang sudah penuh jaring laba-laba ini (sok sering nulis di blog) HAHAHAHHAHAHA...

Minggu kemarin, em... sebenarnya 13 hari kemarin (iya telat mostingnya khhh...) gue nyoba perawatan di ERHA. Sebelumnya pernah perawatan di Estetiderma (kita bahas di postingan lain). Mumpung diajak mama perawatan, langsung tancap gas nunjuk ERHA. ERHA di Samarinda masih baru, kalau enggak 1 atau 2 atau 3 tahun lalu adanya. Gak tau sebenarnya, tapi rasanya baru. Ahahahahha...

Masuk pertama, udah ngeliat ruang tunggu dan resepsionis yang sempit karena banyak orang yang ngantri dengan interior minimalis. Ada kaca besar dekat pintu masuk dengan produk-produk ERHA yang di pajang. Langsung ke resepsionis, ditanya "ada perlu apa?". Mama bilang "mau konsul mbak, berdua" (nunjuk gue). "Pertama kali ya?" tanya mbak resepsionisnya lagi. Mama gue iya-kan. Baru kita disuruh ngisi formulir, isinya biodata doank. Setelah itu dikembalikan ke mbak resepsionis dan dikasih nomor antrian berbeda meski minta konsul bareng sekalian berdua. Duduk manis bentar, sebenarnya lama sih. Akhirnya dipanggil juga nomornya dan disuruh konsul ke dr. Vera Pravitasari, SpKK. Naik ke lantai 2, ternyata ada ruang tunggu lagi, antri lagi buat konsul. Secara, ERHA Samarinda cuma punya 2 dokter (ngeliat di plang deket pintu masuk). Gak lama klo ngantri dokter, setelah satu orang masuk, gue sama mama langsung masuk bareng. 

Mama yang pertama konsul. Mukanya diliat bentar pake kaca yang ada lampunya, ngeluarin resep, baru disuruh foto mukanya, trus gantian gue yang konsul. Cuma ditanya pernah perawatan dimana dan ada pakai suplemen apa enggak (gue bilang vitamin C aja dok, entah mengapa abis itu dokternya bilang "tapi bukan vitamin E kan?"). Secepat kilat langsung ditulis resepnya (benar-benar kilat). Langsung foto. Selesai foto, gue sama mama sempat nanya-nanya sedikit. Mama gue gak boleh pake bedak padat, harus bedak tabur. Terus dikasih tau sedikit aja oleskan krimnya sama cara penggunaan krimnya (mama ada krim yang dicampur dengan rasio 1:1). Gue nanya "apakah gak perlu peeling?" Dokternya bilang gak perlu, masih diliat hasilnya dengan krim selama 1 bulan lagi. Jadi konsul lagi bulan depan. Dan yang bikin gue shocked... dilarang pakai bedak apapun selama satu bulan!! Bedak tabur sekalipun! What...!!! Gue kuliah gimaneeeee. Jalan-jalan gimaneeeee. Klo ada acara gimaneeeeee. Es-ha-i-te!.............. Tapi gue turuti juga :P

Selesai konsul, turun ke bawah, ke meja resepsionis, ambil nomor antrian cashier (nomornya beda sama yang konsul). Tunggu... lama gak sebentar, untuk resepnya masuk ke bagian apotik yang diteruskan ke kasir. Dipanggil  gue sama mama dengan nomor antrian beda, ditanya "mau ditebus langsung atau krimnya aja dulu?" Gue bilang tebus semua. Abis itu nunggu sebentar lagi baru dipanggil ke mbak yang paling ujung bawa struk. Dilihatkan semua produk yang dibeli dan dijelaskan kembali tata cara pakainya yang tadi dijelaskan dokter, sekalipun dikasih juga lembaran tata cara pakai, bahkan ada gambarnya. Well... cukup atraktif. And then... Finish... Go home.

Berikut resep plus biaya perawatan hari tersebut:

Pagi
Cuci muka dengan ACSBP (Acne Cleansing Scrub with Benzoil Peroxide) ... Rp 77.000,-
Oleskan krim AMG2 (Acne Moisturizer Gel 2) 15gr ... Rp 54.500,-
Tunggu sebentar sampai meresap sekitar 2-3 menit
Oleskan krim AF3 (Acne Foundation 3) 15gr ... Rp 54.500,-

Sore
Ulangi resep pagi

Malam
Cuci muka dengan ACSBP
Oleskan krim AG2 (Acne Gel 2) 15gr ... Rp 54.500,-
Tunggu sebentar sampai meresap sekitar 2-3 menit
Oleskan krim AFT* (Acne Face Treatment) 15gr ... Rp 54.500,-
*untuk AFT hanya daerah pipi ke bawah, gak perlu dioleskan di dahi.

Obat Minum
Doxy Plus 1x1 ~ @Rp 4.250,- x 15 = Rp 63.750,-
Gue minum setiap setelah makan malam, selama 15 hari.

Konsultasi Dokter ... Rp 120.000,-

Biaya Administrasi ... Rp 15.000,-

========================================================================
Total                            Rp 493.750,-

Well... Agak ngeri juga sih dikasih obat minum. Tapi sekali lagi, masih nurut kata dokter :3



Setelah seminggu, wetss... nyaris dua minggu, hasilnya cukup terlihat. Jerawat gak ada yang tumbuh, muka gak berminyak, tapi kulit muka jadi kering gitu. Pendapat teman pun beda-beda. Ada yang bilang muka gue jadi mendingan, ada yang bilang muka gue jadi kusam. Ehem2 gue malah bilang muka gue agak kemerahan gitu.

Yah... We'll see the next progress.