02
November


            Seakan dikomando, begitu Karin terlihat sadar, binatang-binatang itu menyerang dan saling berebut posisi ingin mencicipi mangsa tidak berdaya yang terjerat di jaring laba-laba. Mereka saling menyerang satu sama lain, berusaha mendapatkan bagian terbesar. Seekor ular terdorong jatuh hingga merusak jaring laba-laba tersebut. Hal itu memberikan Karin kesempatan untuk berusaha melepaskan diri dari jaring dan menyelinap di antara benang-benang raksasa itu. Namun, rupanya kesempatan itu hanya sebentar, karena seekor laba-laba raksasa kembali melontarkan jaringnya yang melilit kaki Karin dan menariknya ke atas, membuatnya tergantung dengan badan terbalik. Air mata ketakutan mulai mengalir di pipi Karin.
            “Siapa pun… tolong aku.” Karin mulai mengucapkan kata-kata harapan. Kematian tampak nyata di pelupuk mata. Ia mengulanginya berkali-kali yang lama-lama berubah menjadi jeritan putus asa. “Aku belum mau mati! Lepaskan aku!” Ia tahu tidak ada yang akan menolongnya, sekuat apa pun meminta tolong. Tidak ada tanda keberadaan manusia di jurang ini.
            Berbeda dengan sebelumnya, kali ini para binatang tersebut tidak langsung menyerang Karin. Karin yang berteriak-teriak dan menangis ketakutan seolah menjadi pemandangan menyenangkan bagi binatang-binatang kelaparan di bawahnya. Seekor ular raksasa menjulur-julurkan lidahnya mendekati Karin.
            Mata sang ular begitu menusuk saat Karin menatapnya. Kepalanya yang ditegakkan dan ditarik ke belakang merupakan sebuah pertanda bahaya apa yang akan terjadi kemudian. Satu serangan, dan…
            “TTIIDAAAaaaaaakkk…”jerit Karin bersamaan dengan melesatnya gerakan ular yang menerkamnya.
            Ia tidak akan selamat dari serangan tersebut.
Namun, beberapa saat telah berlalu dan Karin sadar tidak ada apapun yang terjadi. Bahkan suasana menjadi sepi… mendadak sunyi seketika meski sebelumnya desisan dan suara binatang lain riuh terdengar. Karin memberanikan diri melihat ke bawah. Pemandangan di bawah sungguh di luar dugaan. Seluruh binatang seakan membeku, dan dari sorot mata mereka terpancar ketakutan yang mengarah pada Karin.
Karin berubah bingung. “Apa… apa yang terjadi?” bisik Karin celingak-celinguk mencari sumber ketakutan mereka.
Tidak lama kemudian, seekor laba-laba raksasa pertama kali bergerak dan melepaskan jaring yang melilit kaki Karin. Laba-laba itu kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi sebelum ia jatuh menyentuh tanah dan binatang-binatang lain segera menundukkan kepala mereka masing-masing. Seekor ular yang nyaris memangsa dirinya mendekati Karin dan menatap dalam ke arahnya. Karin balas menatap ke mata ular raksasa tersebut. Sebersit pemandangan berkelebat dalam pikiran karin.